Panduan Kerja Reseller Bukukampus

pertama-tama saya jelaskan seperti sebelumnya tadi ya
penjelasan tentang sistem kerja.

1. semua stok buku baru bukukampus, lokasi ada di jogja. jadi semua pemesanan akan dikirim dari jogja ke tujuan pengiriman.
2. koleksi khusus ada di surabaya, koleksi khusus berupa repro buku (kualitas super copy)
3. untuk pengiriman, kami ada kru di jogja yg bertugas mengecek stok, mengambil buku,packing serta pengiriman ke ekspedisi.
4. untuk yg mau cod di jogna, harap memberi info terlebih dahulu supaya bisa dibantu oleh kru di jogja
kalian memiliki 24.000 koleksi buku yang terdiri dari lebih dari 700 penerbit
tinggal terserah kalian untuk mempromosikan buku yang mana yang akan kalian jual.
di dalam katalog ada beberapa kategori yang memudahkan kalian dalam pencarian buku. ada judul buku, penyusun buku, penerbit, harga, jumlah stok dan kategori buku
cara mencari buku di file excel sangatlah mudah. cukup gunakan ctrl-f untuk mencari sesuai kata kunci yang kalian inginkan, (judulnya, penulisnya, penerbitnya,dll)
harga yang tertera dalam katalog merupakan harga normal. dan khusus reseller pasti mendapatkan diskon pasti 10% untuk semua buku kecuali buku kedokteran. terserah pada reseller masing-masing untuk menjual buku dengan harga lebih mahal supaya mendapatkan keuntungan, itu merupakan kebebasan masing-masing. diatur aja enaknya gimana 😊👍🏼
pedoman dasar menjual buku
sebelum kalian menjual, kalian harus pahami dulu , produk apa yang kalian jual. produk kali ini yang dijual adalah buku, maka kalian bisa membuat data tentang siapa saja yang menjadi pasar. pasar maksudnya adalah jenis calon konsumen yang berpotensi membeli produk tersebut
buku biasanya diminati oleh :
1. pelajar atau mahasiswa
2. dosen
3 pecinta buku
4. perpustakaan
5. guru
6. selanjutnya bisa dicari sendiri
sekarang saya mulai dari pelajar dan mahasiswa. untuk menghitung potensi pasar yang kita miliki. di Indonesia ada berapa jumlah pelajar. dari data antara tahun 2015 ada sebanyak 8 juta siswa SLTA, 50 juta siswa SD-SLTP
untuk mahasiswa di tahun 2011 saja ada 4,8 juta. kemungkinan sekarang ada lebih dari 6 juta mahasiswa
itu jumlah pasarnya. bukukampus sendiri saat ini lebih fokus di Instagram.
kalian bisa meniru contoh saya. saya mendata semua akun IG kampus dan mahasiswa di Indonesia. kurang lebih saya temukan sekitar 200 an akun IG dengan follower lebih dari 3000. kenapa saya mematok 3000. karena dari yang saya tahu. IG dengan follower 3000 dan setiap hari aktif, berpotensi mendatangkan 5-10 follower baru setiap harinya. inilah yang saya “panen” setiap hari. follower baru itu biasanya masih aktif pada hari itu dan ketika kita follow instanya, mereka akan follback.
[rasionya biasanya 1:5 dari 5 yang kita follow biasanya 1 follback ke ig kita. selain itu kita follow mereka untuk secara tidak langsung memperkenalkan eksistensi kita, bahwa kita ada dan berjualan.
bayangkan kalau kalian setiap hari follow 500 orang (follow 5-10 orang setiap akun IG kampus, untuk menghiindari diblokir robot instagram). dalam sehari kalian bisa mendapat 100 follower. setelah
setelah 1-2 hari, kalian bisa unfollow mereka dan lanjut panen lagi.
kegiatan ini tidak akan ada habisnya karena tiap hari selalu ada pengguna instagram baru, setiap tahun selalu ada mahasiswa baru. dan itu pasar yang terus bertambah setiap tahunnya.
dan untuk konversi berapa yang berminat atau membeli buku, kalau di IG buku kampus rasionya 2-5 %. misal saya punya 1000 follower, maka yang berminat (sudah tanya-tanya)pada jualan saya sekitar 20-50 orang.
dalam 1 hari bisa dapat 100 follower. maka dalam sebulan kalau memang serius bisa dapat 2000-3000 follower.
sudah banyak ini….hari ini saya bahas tentang membaca dan menargetkan pasar dulu. besok saya lanjutkan materi tentang mengembangkan akun IG supaya brandingnya bagus…

skripsi? skripsick? skripshit? skripsweet?

life is too short, why give up?

teman saya kemarin menyuruh saya untuk menuliskan sesuatu tentang skripsi, yang menurutnya adalah tema paling cocok untuk dibuat tulisan bagi kita yang sedang berada di momentum yang bernama semester akhir.

saya sendiri sempat bingung, apa yang akan saya tulis tentang hal ini. saya sendiri merasa hal ini terlalu tabu, bagi saya , membahas hal tentang skripsi pada saat semester akhir itu sama halnya dengan ngomong jorok,tabu,atau hal yang tak patut untuk dibahas. mendengar itu teman saya malah tertawa, “sudah nulis saja, bagi bagi pengalaman”. dan akhirnya saya sempatkan menulisnya sekarang.

pagi sebelum saya menulis ini, saya baru saja menemui, lebih tepatnya dicari oleh dosen pembimbing saya, setelah menghilang selama 2 minggu ketika teman-teman sebimbingan saya sedang pusing semua pekerjaan skripsinya mendapat revisi dari dosen itu.

sedang aku, masih harus berkutat pada mencari objek penelitian. seandainya ini sebuah perlombaan, ini adalah saat dimana teman-teman saya sudah menggeber kendaraannya ke tikungan kedua, sedangkan saya masih sibuk mencari cara bagaimana menghidupkan mesin.

well fuck enough, sepertinya dosen saya juga turut serta dalam proses menghambat saya untuk menghidupkan mesin itu untuk turut serta dalam balapan.

dan dengan rumitnya mencari objek penelitian itu, saya kadang merasa seperti tokoh wayang yang besar dan kuat itu, Bima, pada lakon dewaruci. suatu kisah dimana seorang guru yang ingin mencelakakan muridnya sendiri dengan memberi tugas yang sangat berat. pada kisah itu bima disuruh menembus hutan siluman, menyelam disamudera, yang menurut gurunya itu adalah tempat kamu menemukan ilmu tertinggi di dunia yang tak bisa mengalahkanmu. padahal yang sebenarnya, guru itu hanya membuat alasan supaya murid tersebut gagal dan celaka.

celakanya, sang murid begitu patuh dan tanpa curiga sama sekali langsung melaksanakan tugas yang sebenarnya untuk mencelakakan dirinya. bima mengalami bahaya ketika ia menyelam samudera dan menghadapi ular naga raksasa. bukannya menemui bencana, bima berhasil melaksanakan tugas gurunya tersebut dan malah mendapatkan pengalaman terhebat yang tidak bisa didapatkan tokoh manapun di dunia wayang. bertemu Tuhan.

Apakah karena kepatuhannya dan keikhlasannya dalam menuntut ilmu, apakah juga karena kegigihanya ketika ia menghadapi tugas yang sebenarnya sebuah rencana untuk membunuh dirinya sendiri, hingga ia mendapatkan sesuatu yang sebegitu prestisiusnya. entah,

hidup adalah buku gambar, masalah adalah warnanya. bagaimana kita menjadi pelukis yang baik yang menempatkan warna dengan cerdas dan tepat adalah yang sebenarnya Tuhan inginkan pada kita.

sama halnya dengan skripsi. mungkin saya yang mendapat skripsi dengan berat, mungkin mereka bisa lulus lebih cepat, mungkin saya harus duduk diam di depan lembaran draft ketika mereka sudah bisa tersenyum dengan toga mereka. kita tak pernah tahu. hidup terlalu cepat untuk dibuat menyerah, kalaupun kau lelah, ikuti saja aturan hidup mainkan sebisamu dan semampumu.

semangat, semoga kita bisa menjadi Bima yang mendapatkan kesuksesan sejati dibalik kesulitan.

bossa

klentang klenting gitar klasik tanpa distorsi keras, beat mengalun seperti sungai di negeri negeri yang tenang, alur yang seindah gemericik  venesia tengah malam. serta sentuhan simbal yang lembut dan empuk, pas di telinga dan hatiku yang sedang lelah. ingin di treatmen dengan nada nada yang tidak menghabiskan banyak energi. itulah bossanova.

mendengarnya lagi seperti kembali pada sebuah masa, dimana penuh perasaan yang dalam, menikmati setiap petik string yang menyendiri di tiap fret. mendengarnya berulang ulang, mencari nada yang terlupa, yang menjadikan jenis lagu ini sederhana,penuh warna.

saya memang bukan pecinta alunan keras, apalagi untuk di kamar. ketika sedang asik tiduran, melihat atap kamar, membayangkan cirrus yang lembut, berbalut warna jingga. angin yang sepoi sepoi. rasanya kenikmatan yang benar benar memenangkan untukku.

bermain bossa terlihat begitu sederhana, tinggal menyediakan gitar klasik, simbal, dan piano klasik. jadilah melodi indah yang biasanya bisa kita dapatkan di cafe cafe milik orang kelas atas. tapi kenyataannya tak semudah itu.

filsafat musik bossa kadang aku pikir mirip seperti bermain sepakbola, is a very simple game. it’s just very hard to play it simple. memang benar, seperti permainan sederhana tiki taka, bossa yang sering aku nikmati ini membuat tanganku mati rasa ketika memainkannya.

jadi teringatlah aku yang pertama kali melihat tutorial di youtube tentang bagaimana bermain bossa,yang aku temui hanya kord yang tidak pernah aku kenal. belum lagi ketika aku mulai membaca fingering gitarnya. semua kord yang terbaca hanya membuat kram dan mati rasa. benar benar permainan gitar yang luar biasa, luar biasa menyakitkan.

setelah 3 hari bergelut. biasanya aku selalu berhasil memainkan lagu apapun dalam waktu 3 hari dengan gitarku. tapi tidak dengan jenis musik ini. semakin lama yang kurasa semakin mati rasa dan mudah sekali kram saat memainkannya. siksaan di balik kesederhanaannya membuatku semakin takjub dengan ini.

toki asako, rafika duri, nouvelle vague, dan macam macam lainnya sudah menjadi daftar tetap dalam playerku untuk memberikan suaranya ketika aku membutuhkan ketenangan, kesepian, sama seperti lelaki lelaki yang lelah sepulang kerja, menikmati kesendirian dalam meja, yang hanya ditemani segelas wine dan dan airmata. yang kering sebelum lahir. hmmm. . .  tapi saya kadang ingin, kadang tak ingin sesunyi itu.

aku tak tahu,sampai kapan aku suka lagi ini. dia memiliki kesederhanaan yang menyimpan berbagai macam misteri. mendengarkannya, jelas seperti tadi , cafe cafe dan lelaki yang sepi. kadang juga gelap, remang remang.

yang pasti selalu ada nada yang tersembunyi, yang kadang kutemui, kadang berlalu pergi.ia tak benar benar pergi. dalam petik gitarnya,dalam suara penyanyi yang bernada panjang, atau dalam udara yang keluar dari terompet.

nada nada itu tetap sembunyi.

bossa, biar ia menenggelamkanku. dalam lelah yang berlalu pelan, malam ini.

Kenapa Saya Suka Dangdut Koplo

suatu ketika, ketika saya masih SMA, teman teman saya sering bingung melihat saya yang setiap waktu istirahat mengangguk anggukan kepala dengan headset di telinga. semua mengira saya sedang keranjingan lagu rock metal macam metallica.

ketika mereka mencoba menanyakan lagu apa yang didengarkan,kok sampai membuat saya berangguk angguk tidak karuan hingga terlihat seperti orang yang mengalami trance. saya jawab, “dengarkan saja sendiri.

ada yang raut mukanya berubah dari penasaran menjadi kaget,ada yang  ada yang berubah menjadi seperti mual, ada yang tertawa tawa bahkan ada yang sampai beristighfar. tak ada satu raut muka pun yang mirip,atau paling tidak mendekati ekspresi saya saat mendengarkan lagu itu. Lanjutkan membaca “Kenapa Saya Suka Dangdut Koplo”

Negeri Tanpa kepala (puisi untuk Pusat Dokumentas Sastra yang terancam tutup)

 

sebuah puisi untuk Pusat Dokumentas Sastra yang terancam tutup

 

Negeri Tanpa kepala

(untuk PDS HB Jassin)

berdiri di atas kaki sendiri

singsingkan lengan baju,

tegakkan bahu membusung berani.

otot kawat tulang besi.

terbang menukik ke langit tinggi.

 

lho ?

tapi mana kepalanya?

kepala?

mana kepalanya?

tak ada kepalanya ! tak ada kepalanya !

 

mana kepala?

pusat peradaban.

pusat pemikiran.

sambungan nurani,

muara hati.

mana?

 

coba kau cari di sawah,

tempat rumput hijau berlembar lembar disana.

yang biasa dimakan kerbau hitam.

yang tebal mukanya

yang hitam kulitnya,

yang hitam dagingnya,

yang hitam hatinya,

tapi tetap rumput berwarna hijau berlembar lembar,

yang tetap digerogoti tikus padi.

 

tak ada!

lalu cari dimana?

 

coba kau cari di gedung gedung,

di situ tampaknya ramai sekali.

banyak suara hampa disana.

foya foya.

atau dibawahnya

ke tempat wanita pelacur

hingga pria pria penganggur.

 

tak ada!

lalu cari dimana lagi?

 

coba cari di jakarta,Indonesia.

disana ada pusat sastra.

sastra? apa itu?

kok aku baru tahu?

itu, pusat dokumentasi.

pusat dokumentasi ?

rasanya sudah tidak ada lagi.

 

lalu?

kemana kita cari kepala?

pusat segala budaya,

perut sudah mulai membesar.

tubuh tak lagi kekar.

tapi kepala masih samar.

 

apa mungkin sudah kesasar?

atau terpapar?

“now listening” menuju “now reading”

membaca buku, hal yang tabu diantara kita ?

mungkin juga, tapi apa salahnya membiasakan kalau memang membaca buku tidak populer diantara kita,

membaca, sesungguhnya lebih asik dari pada mendengar,

karena kita bisa membayangkan apa yang kita baca semau kita, dengan dunia yang kita suka,

selain itu membaca buku, yang pasti jelas dapat ilmu, dibanding mendengar lagu yang bikin sendu melulu* (* hanya untuk lagu cengeng yang isinya cinta melulu)

so, mulai dari saya, dan semoga merembet ke teman teman, ayo kita galakkan “now Reading” pada status twitter n facebook, dan forum manapun , dan segera membiasakannya hingga sejajar dengan “now reading”, Lanjutkan membaca ““now listening” menuju “now reading””

hari ini

apa yang ingin aku tulis ?

sebenarnya tidak ada, hanya saja aku sedang merenungi apa yang telah terjadi seminggu ini,

mulai dari tes yang aku sendiri pesimistis bisa lolos, menjadi pemimpin 8 anak buah, hingga menerima tamu yang datangnya tiba tiba,

aku masih bingung, membedakan antara urusan urusan dimana aku dibutuhkan, tetapi aku tidak bisa memenuhi semuanya, dulu waktu aku belum aktif kegiatan apapun , aku berpedoman : hidup harus banyak pilihan, kalau tidak punya, buatlah dirimu dalam banyak pilihan. namun sekarang aku merasakan bagaimana beratnya memilih pilihan itu sendiri saat aku telah membuat banyak sekali pilihan dalam hidup.

ini juga aku rasakan ketika aku harus kuliah, dan pada hari itu aku diminta membantu menerima mahasiswa dari brunei darusalam yang baru datang, sedangkan tugasku belum aku kumpulkan, dimana ibuku meminta diantarkan ke pasar ikan , sedang ayahku memintaku untuk segera menyelesaikan pekerjaan menghitung pajak penghasilan yang telah diberikan kepadaku, padahal saat itu kameraku sedang rusak dan harus segera dibawa ke pusat kamera untuk ditanyakan kerusakannya seperti apa dan harga perbaikannya berapa,belum lagi tugas dari teman fotografi membuat kartu anggota harus segera selesai, belum lagi aku yang kemaren disindir ibuku masalah mencari pekerjaan, koordinasi membentuk rencana kerja BEM tahun depan, dan lagi dan lagi dan lagi.

aku bingung, bahkan apa harus aku tinggalkan saja semua untuk sejenak beristirahat, menenangkan diri, atau terus berada dibawah tekanan untuk memilih salah satu pilihan dan meninggalkan yang lain dengan berat hati yang amat sangat,

aku punya banyak pilihan, tapi tak punya cukup waktu untuk memilih semuanya.

bagaimana kalian?

Perjuangan Hidup Selalu (tidak) Berhasil

sebentar lagi umur kamu 20, malu kalau belum kerja

Perkataan ibuku membuat aku harus menambah space otak yang sebenarnya sudah penuh dengan masalah masalah yang selalu aku pikirkan untuk masalah baru :  cari kerja .

Ya, sebentar lagi aku berumur 20 tahun, tepatnya oktober nanti,  namun statusku sekarang masih pengangguran. meskipun aku mahasiswa, orang tuaku menganggap status mahasiswa tidak bisa menutupi bukti bahwa saya adalah pengangguran, tanganku masih berada di bawah sedang telapaknya  menghadap ke atas.

Memang hal ini terlihat biasa jika dilihat dari sisi teman teman saya mahasiswa, hamper semua mahasiswa di kampusku mengandalkan orang tua sebagai penghidupan dalam masa kuliah, sehingga ketika ada beasiswa, mereka lebih rela mendapatkannya daripada harus bekerja, selain itu mereka mengganggap bekerja nanti malah akan menyusahkan proses kuliahnya nanti, karena dikuatirkan akan memnyita waktu kuliah.
Lanjutkan membaca “Perjuangan Hidup Selalu (tidak) Berhasil”

membunuh nyamuk

Banyak nyamuk dirumahku
Gara-gara kamu
Malas bersih-bersih

 

nyamuk, mahluk kecil pecinta darah segar manusia, memang benar benar jadi musuh manusia dari jaman pertama nyamuk menggigit manusia hingga manusia menciptakan baygon berbagai rasa.

sebagai mahluk hidup kecil yang hidupnya hanya di dedikasikan hanya demi tidak lebih dari setetes darah tapi resikonya,

plak!

kematian. Lanjutkan membaca “membunuh nyamuk”

Novel, dan Film yang prematur

bacaan yang bagus selalu mendapat respon yang positif dari pembacanya,baik dengan segera membaca (walaupun dengan berbagai cara : pinjam, beli, cari donlodan gratis, fotokopi, dan lainnya.)
hingga membuat versi lain yang ceritanya sama seperti membuat sekuel film nya.

nah, kali ini aku ingin membahasnya karena pada hari itu aku kebetulan dikasih pinjeman temenku film film yang semuanya based on novel. mulai dari Ayat Ayat Cinta, Forest Gump, Harry potter, hingga sang pemimpi.

nah setelah melihat film film itu, memang sangat bagus apa yang ditampilkan , apa yang disampaikan, baik secara alur maupun cerita. semua bagus, ya jelas bagus lha wong sumbernya tinggal metik dari novel yang ada sehingga apa yang diharapkan para produser tercapai : film laris manis.

terlepas dari itu, saya melihat kembali kebiasaan membuat film yang based on novel itu di indonesia. terlalu prematur. Lanjutkan membaca “Novel, dan Film yang prematur”

Atas ↑